NOSIS : 20190440 – E
PANGKAT : SERDA
NO. ABSEN : 20
PERCOBAAN 10 MEMBUAT RUNNING LED COMON ANODA MENGGUNAKAN TRHYSISTOR
1.
TUJUAN : Agar bintara siswa paham dan mampu mempraktekkan
membuat rangkaian 7 Segment Display Common Anoda menggunakan Thrystor
2. ALAT DAN BAHAN :
a. 7 Segment Display
b. Anoda
c. Dioda
d. Battery
e. Thrystor
f. Motor
g. NPN Transistor
h. Switch
3. DASAR TEORI:
a. JELASKAN TENTANG LED
LED
adalah komponen elektronik yang dapat memancarkan cahaya ketika dilalui
arus listrik pada kedua kutubnya. Arus listrik mengalir dari kutub
positif (anoda) menuju kutub negatif (katoda).Light
Emitting Diode atau sering disingkat dengan LED adalah komponen
elektronika yang dapat memancarkan cahaya monokromatik ketika diberikan
tegangan maju. LED merupakan keluarga Dioda yang terbuat dari bahan
semikonduktor. Warna-warna Cahaya yang dipancarkan oleh LED tergantung
pada jenis bahan semikonduktor yang dipergunakannya. LED juga dapat
memancarkan sinar inframerah yang tidak tampak oleh mata seperti yang
sering kita jumpai pada Remote Control TV ataupun Remote Control
perangkat elektronik lainnya. Bentuk LED mirip dengan sebuah bohlam
(bola lampu) yang kecil dan dapat dipasangkan dengan mudah ke dalam
berbagai perangkat elektronika. Berbeda dengan Lampu Pijar, LED tidak
memerlukan pembakaran filamen sehingga tidak menimbulkan panas dalam
menghasilkan cahaya. Oleh karena itu, saat ini LED (Light Emitting
Diode) yang bentuknya kecil telah banyak digunakan sebagai lampu
penerang dalam LCD TV yang mengganti lampu tube.
b. JELASKAN TENTANG 7 SEGMENT DISPLAY
Seven Segment Display (7
Segment Display) dalam bahasa Indonesia disebut dengan Layar Tujuh
Segmen adalah komponen Elektronika yang dapat menampilkan angka desimal
melalui kombinasi-kombinasi segmennya. Seven Segment Display pada
umumnya dipakai pada Jam Digital, Kalkulator, Penghitung atau Counter
Digital, Multimeter Digital dan juga Panel Display Digital seperti pada
Microwave Oven ataupun Pengatur Suhu Digital . Seven Segment Display pertama
diperkenalkan dan dipatenkan pada tahun 1908 oleh Frank. W. Wood dan
mulai dikenal luas pada tahun 1970-an setelah aplikasinya pada LED
(Light Emitting Diode).
Seven Segment Display memiliki
7 Segmen dimana setiap segmen dikendalikan secara ON dan OFF untuk
menampilkan angka yang diinginkan. Angka-angka dari 0 (nol) sampai 9
(Sembilan) dapat ditampilkan dengan menggunakan beberapa kombinasi
Segmen. Selain 0 – 9, Seven Segment Display juga
dapat menampilkan Huruf Hexadecimal dari A sampai F. Segmen atau
elemen-elemen pada Seven Segment Display diatur menjadi bentuk angka “8”
yang agak miring ke kanan dengan tujuan untuk mempermudah pembacaannya.
Pada beberapa jenis Seven Segment Display, terdapat juga penambahan
“titik” yang menunjukan angka koma decimal. Terdapat beberapa jenis Seven Segment Display, diantaranya adalah Incandescent bulbs, Fluorescent lamps (FL), Liquid Crystal Display (LCD) dan Light Emitting Diode (LED).
c. LED 7 Segmen Tipe Common Anode (Anoda)
Pada LED 7 Segmen jenis Common Anode (Anoda), Kaki Anoda pada semua segmen LED adalah terhubung menjadi 1 Pin, sedangkan kaki Katoda akan menjadi Input untuk masing-masing Segmen LED. Kaki Anoda yang terhubung menjadi 1 Pin ini akan diberikan Tegangan Positif (+) dan Signal Kendali (control signal) akan diberikan kepada masing-masing Kaki Katoda Segmen LED.
Pada LED 7 Segmen jenis Common Anode (Anoda), Kaki Anoda pada semua segmen LED adalah terhubung menjadi 1 Pin, sedangkan kaki Katoda akan menjadi Input untuk masing-masing Segmen LED. Kaki Anoda yang terhubung menjadi 1 Pin ini akan diberikan Tegangan Positif (+) dan Signal Kendali (control signal) akan diberikan kepada masing-masing Kaki Katoda Segmen LED.
d. Anode
Anode adalah elektrode, bisa berupa logam maupun penghantar listrik lain,
pada sel elektrokimia yang terpolarisasi jika arus listrik mengalir ke
dalamnya. Arus listrik mengalir berlawanan dengan arah pergerakan
elektron. Pada proses elektrokimia, baik sel galvanik (baterai) maupun sel elektrolisis, anode mengalami oksidasi.
Perlu
diperhatikan bahwa tidak selalu anion (ion yang bermuatan negatif)
bergerak menuju anode, ataupun tidak selalu kation (ion bermuatan
positif) akan bergerak menjauhi anode. Pergerakan anion maupun kation
menuju atau menjauh dari anode tergantung dari jenis sel
elektrokimianya.
Pada sel galvanik atau pembangkit listrik (baterai), anode adalah kutub negatif. Elektroda akan melepaskan elektron menuju
ke sirkuit dan karenanya arus listrik mengalir ke dalam elektrode ini
dan menjadikannya anode dan berkutub negatif. Dalam sel galvanik, reaksi
oksidasi terjadi secara spontan. Karena terus menerus melepaskan
elektron anode cenderung menjadi bermuatan positif dan menarik anion
dari larutan (elektrolit) serta menjauhkan kation. Dalam contoh gambar
diagram anode seng (Zn) di kanan, anion adalah SO4−2, kation adalah Zn2+ dan ZnSO4 elektrolit.
Pada sel elektrolisis, anode adalah elektrode positif. Arus listrik dari kutub positif sumber tegangan listrik luar (GGL) dialirkan ke elektrode sehingga memaksa elektrode teroksidasi dan melepaskan elektron.
g. Battery
Baterai
(Battery) adalah sebuah alat yang dapat merubah energi kimia yang
disimpannya menjadi energi Listrik yang dapat digunakan oleh suatu
perangkat Elektronik. Hampir semua perangkat elektronik yang portabel
seperti Handphone, Laptop, Senter, ataupun Remote Control menggunakan
Baterai sebagai sumber listriknya. Dengan adanya Baterai, kita tidak
perlu menyambungkan kabel listrik untuk dapat mengaktifkan perangkat
elektronik kita sehingga dapat dengan mudah dibawa kemana-mana. Dalam
kehidupan kita sehari-hari, kita dapat menemui dua jenis Baterai yaitu
Baterai yang hanya dapat dipakai sekali saja (Single Use) dan Baterai
yang dapat di isi ulang (Rechargeable).
Jenis-jenis Baterai
Setiap
Baterai terdiri dari Terminal Positif( Katoda) dan Terminal Negatif
(Anoda) serta Elektrolit yang berfungsi sebagai penghantar. Output Arus
Listrik dari Baterai adalah Arus Searah atau disebut juga dengan Arus DC
(Direct Current). Pada umumnya, Baterai terdiri dari 2 Jenis utama
yakni Baterai Primer yang hanya dapat sekali pakai (single use battery)
dan Baterai Sekunder yang dapat diisi ulang (rechargeable battery).
h. Thyristor
Thrystor
adalah komponen elektronika yang berfungsi sebagai saklar (switch) atau
pengendali yang terbuat dari bahan semikonduktor. Thyristor yang secara
ekslusif bertindak sebagai saklar ini pada umumnya memiliki dua hingga
empat kaki terminal. Meskipun terbuat dari semikonduktor, Thyristor
tidak digunakan sebagai Penguat sinyal seperti Transistor. Istilah
“Thyristor” berasal dari bahasa Yunani yang artinya adalah “Pintu”.
4. RANGKAIAN
Pada
percobaan tersebut dapat dianalisa semakin besar arus tegangan pada
running LED seven segment anoda menggunakan thrystor dimana besar
kecilnya potensio mempengaruhi daya laju ganti hidupnya lampu di seven
segment dan hasil di oscilloscope (menghitung jumlah pulsa yang
dihasilkan dari waktu 1 detik).
Pertama
disetting potensio di angka 2K, menunjukkan deret laju nyala di seven
segment sangat cepat bergantian dan pembentukan pulsa dalam 1 detik
lebih singkat.
Kedua
disetting potensio di angka 5K, menunjukkan mulai melambatnya nyala
lampu bergantian seperti terbebani dan makin memakan waktu dalam
penghasilan 1 pulsa pada 1 detik.
Ketiga
disetting potensio di angka max atau 10K, menunjukkan lambatnya
pergantian lampu di seven segment dan dalam pembentukan 1 pulsa
membutuhkan waktu lebih dari 1 detik.
Keempat pembentukan 1 pulsa = nyala 1 lampu 7 segment.
6. KESIMPULAN
Hasil
percobaan yang sudah dibuat seperti diatas dapat disimpulkan bahwa naik
turunnya potensio sangat berpengaruh akan hasil dan perubahan waktu
ganti nyala lampu pada 7 segment serta pembentukan pulsa pada waktu yang
ditentukan.Semakin kecil potensiometer yang diberikan maka akan semakin cepat kedipan lampunya.Dan sebaliknya semakin besar potensiometer yang diberikan maka akan semakin lambat kedipan lampunya.Relay dalam rangkaian tersebut berfungsi mematikan lampu dan begitu seterusnya.Sedangkan oscilator berfungsi untuk menghitung frekwensi,periode,dan Amplitudo.
Komentar
Posting Komentar